Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Pages

Pend.Agama Islam Kls X

.......

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pend.Agama Islam Kls XI

.....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pend.Agama Islam Kls XII

......

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Olahraga Kls X

......

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Olahraga Kls XI

.....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Olahraga XII

.......

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Seni Budaya Kls XI

.........

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Seni Budaya Kls XII

........

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

bhs.Indonesia Kls X

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bhs.Indonesia Kls XI

Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah

Sehubungan dengan banyaknya permintaan bagaimana cara penulisan karya tulis ilmiah, maka pada postingan kali ini kami memberikan alternatif tentang bagaimana cara menulis karya ilmiah yang baik. Pada postingan ini anda juga bisa download panduan lengkap tentang karya ilmiah remaja dan cara penyusunannya.
Selamat membaca…
Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:
1.Istilah asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar
misal: base station
…cell sites –> …cell site
downlinknya –> downlink-nya
2. Penggunaan kata ‘dimana’
misal: ..teknik dimana digunakan..(salah)
..teknik yang digunakan..(benar)
pada persamaan:
x = y + z
dimana: <– keterangan: (sebaiknya kata ‘dimana’ diganti dengan ‘keterangan’) y= nilai asumsi z= nilai hitungan 3.Sebaiknya tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam karya ilmiah. misal: ..dapat kita asumsikan…(salah) ..dapat diasumsikan…(benar) 4. Menggunakan kalimat pasif. (seperti contoh no 3 di atas) 5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak tebal. misal: c = a * b (2.3) 6. Gambar, tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber acuannya. 7. Kekonsistenan dalam penulisan. misal: …perkembangan selular… (kalimat ke 2) …seluler…(kalimat ke 10) 8. Tulislah kata dengan lengkap. misal: & –> dan
yg –> yang
9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya cukup singkatannya saja.
misal:
MU (mobile unit)… (kalimat ke 3)
…perawatan perangkat MU tidaklah terlalu sulit. (kalimat ke 10)
10. Gunakan EYD
misal:
bilangan 10,000 km –> 10.000 km
…didapat… –> …diperoleh…
…terdiri dari…–> …terdiri atas…
Penggunaan huruf besar di awal kalimat.
Penempatan titik (.) dan koma (,) yang sesuai.
11. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang dikeluarkan oleh institusi)
misal:
> ukuran margin
> ukuran kertas
> jenis huruf
12. Cek penulisan sebelum diserahkan

Memahami Pementasan Drama

-Drama adalah karya pertunjukan tentang tingkah laku manusia yang ditampilkan diatas panggung.
-Persoalan yang diangkat dalam drama dapat berasal dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain atau hasil pemikiran imajinasi. Persoalan tersebut kemudian dioalah sedemikan rupa, menjadi potongan-potongan peristiwa yang dirangkai secara indah seakan-akan benar-benar terjadi. Konflik yang diciptakan dapat berupa konflik eksternal (konflik antar tokoh) atau konflik internal (konflik dalam diri tokoh yaitu antara keinginan dan realita yang berbeda).
-Naskah drama mengandung beberapa unsur tokoh antara lain:
1. pelaku/tokoh
2. dialog/percakapan/wawacang
3. keterangan lakuan/kramagung
4. keterangan lainnnya, meliputi prolog, epilog, latar, kostum, properti, dll
-Dalam mempersiapkan pementasan drama perlu diperhatikan hal-hal berikut:
a. tahap persiapan:

  1. menghafal teks/menghafal alur
  2. memahami vokal dan intonasi
  3. memahami watak dan perilaku yang diperankan
  4. memahami cerita secara keseluruhan
  5. mempersiapkan arena/panggung
b. tahap peelaksanaan:
  1. selalu memperhattikan pengusapan, intonasi serta teknik pernafasan 
  2. berakting sesuai dengan tuntutan karakter dalam cerita
-Langkah-langkah pementasan drama:
  1. menyusun naskah (idenya bisa merupakan ide asli, saduran, kisah lain yang ada)
  2. melakukan pembedahan secara bersama-sama atas naskah yang dimainkan, tujuannya agar semua calon pemain memahami peran sesuai isi naskah
  3. reading yaitu calon pemain membaca keseluruhan nnaskah sehingga memahami perannya dan peran tokoh lain
  4. casting, melakukan pemilihan pemeran bertujuan menempatkan seseorang sesuai kemampuannya berperan untuk tokoh tertentu
  5. mendalami peran yang ingin dimainkan melalui pemgamatan di lapangan. Calon pemeran mencari informasi sebanyak mungkin tentang karakter dan kebiasaan tokoh yang diperankan
  6. blocking, sutradara mengatur akting yang dilakukan pemeran agar terjadi pemandangan/pementasan yang dapat dilihat secara ilmiah
  7. ranning, pemain menjalankan latihan secara lengkap mulai dari dialog, nafas
  8. gladi bersih, yaitu latihan terakhir sebelum pementasan agar pementasan tidak terjadi kekurangan
  9. pementasan yaitu semua komponen pementasan digunakan secara lengkap agar pementasan sesempurna mungkin
-Unsur-unsur drama yang perlu kita ingat:
  1. tema dan amanat, jika tema dalam drama merupakan ide central yang menjadi pokok persoalan maka amanat merupakan pemecahannya atau jika tema meerupakan pernyataan, maka amanat sebagai jawabannya
  2. penokohan/karakteristik/perwatakan adalah penampilan tokoh sebagai pembawa peran watak tokoh yang bertanggung jawab untuk mampu menciptakan citra tokoh agar hidup
  3. alur atau plot/trap, rangakaian atau jalinan peristiwa yang sambung menyambung membentuk hubungan sebab akibat dalam cerita
  4. setting adalah suasana, keadaan tampilan ketika tokoh tampil diatas pentas, contoh setting luar antara lain ruang,  waktu, situasi,  contoh setting dalam antara lain mimik, pandangan mata, ekspresi gerak, dsb
  5. tikaian/konflik adalah saat penting dan genting yang mampu menimbulkan peristiwa dramatis yaitu peristiwa yang mengandung konflik, peristiwa yang mengandung rasa ingin malu
  6. cakapan/dialog adalah dialog yang harus diucapkan oleh pemeran

DRAMA

Drama adalah karya seni berupa dialog yang dipentaskan. Drama kerap dimasukkan dalam ranah kesusasteraan karena menggunakan bahasa sebagai media penyampai pesan.
Menurut jenisnya, pementasan drama dapat digolongkan menjadi empat macam yaitu drama tragedi, drama komedi, melodrama, dan dagelan.
1.Drama tragedi adalah drama yang melukiskan kisah sedih. Tokoh-tokohnya menggambarkan kesedihan. Tokoh dalam drama tragedi ini disebut tragic hero artinya pahlawa yang mengalami nasib tragis.
2.Drama komedi adalah drama yang bersifat menghibur, di dalamnya terdapat dialog kocak yang bersifat menyindir , dan biasanya berakhir dengan kebahagiaan. Tokoh-tokoh dalam drama jenis ini biasanya tolol, konyol, atau bijaksana tetapi lucu.
3.Melodrama adalah cerita yang sentimental. Artinya tokoh dan cerita yang disuguhkan mendebarkan dan mengharukan. Tokoh dalam jenis drama ini biasanya digambarkan hitam-putih. Tokoh jahat digambarkan serba jahat, sebaliknya tokoh baik digambarkan sangat sempurna baiknya hingga tidak memiliki kesalahan dan kekurangan sedikit pun.
4.Dagelan (farce) adalah drama kocak dan ringan. Alurnya disusun berdasarkan perkembangan situasi tokoh. Isi cerita biasanya kasar dan fulgar. Drama jenis ini juga disebut komedi murahan atau komedi picisan.
Berdasarkan teknik pementasannya, drama dibedakan atas drama bentuk drama tradisional dan drama modern. Drama tradisional adalah seni drama yang berakar dan bersumber dari tradisi masyarakat, bersifat spontan dan improvisatoris.
Sedangkan drama modern adalah drama yang bertolak dari hasil sastra yang disusun untuk suatu pementasan. Jadi, perbedaan utama antara drama tradisional dengan drama modern terletak pada tidak ada atau adanya naskah.
Drama tradisional dapat dikelompokkan menjadi:
1.drama tutur (lisan dan belum diperankan): kentrung, dalang jemblung,
2.drama rakyat (lisan, spontan, dan cerita daerah): randai, kethoprak,
3.drama wayang/klasik (segala macam wayang): wayang kulit, wayang beber, wayang golek, wayang orang, langendriyan,
4.drama bangsawan (dipengaruhi konsep teater Barat dan ditunjang pengaruh kebudayaan melayu dan Timur Tengah): komedi bangsawan, komedi stambul.
Drama modern dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1.drama konvensional (sandiwara) adalah drama yang bertolak dari lakon drama yang disajikan secara konvensional.
drama kontemporer (teater mutakhir) adalah drama yang mendobrak konvensi lama dan penuh dengan pembaharuan, ide-ide baru, gagasan baru, penyajian baru, penggabungan konsep Barat-Timur.
Adapun unsur-unsur drama adalah:
1.Tema
2.Setting atau Latar
3.Alur atau Plot
4.Penokohan atau Perwatakan
5.Amanat
6.Bloking dan Akting
7.Tata Pentas.
Dalam Kurikulum 2006, analisis drama banyak diarahkan pada analisis tentang penokohan.
Tokoh dalam drama dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Berdasarkan peran terhadap jalan cerita, ada tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis.
a. Tokoh protagonis adalah tokoh utama cerita yang pertama-tama menghadapi masalah. Tokoh ini biasanya didudukkan penulis sebagai tokoh yang memperoleh simpati pembaca/penonton karena memiliki sifat yang baik.
b. Tokoh antagonis adalah tokoh penentang tokoh protagonis.
c. Tokoh tritagonis disebut juga tokoh pembantu, baik membantu tokoh protagonis maupun antagonis.
2. Berdasarkan peran dalam lakon serta fungsinya, ada tokoh sentral, tokoh utama, dan tokoh pembantu.
a. Tokoh sentral adalah tokoh-tokoh yang paling menentukan gerak lakon. Tokoh sentral merupakan biang keladi pertikaian. Dalam hal ini tokoh sentral adalah tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
b. Tokoh utama adalah pendukung atau penentang tokoh sentral. Mereka dapat berperan sebagai perantara tokoh sentral. Dalam hal ini, yang berperan sebagai tokoh utama ialah tokoh tritagonis.
c. Tokoh pembantu yaitu tokoh-tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan dalam mata rantai cerita. Kehadiran tokoh pembantu ini hanya menurut kebutuhan cerita. Tidak semua lakon drama menghadirkan tokoh pembantu.
Mengenal dan memahami tokoh mutlak dilakukan oleh calon pemeran, sebab akan memungkinkannya mengenal benar hubungan tokoh yang akan diperankannya dengan tokoh-tokoh lainnya. Dengan demikian, akan memperjelas sifat dan perilaku tokoh yang harus diperankannya.
Membaca naskah dan memahami tokoh harus diikuti dengan latihan pementasan. Latihan-latihan ini meliputi:
1.latihan sikap, gerak atau perbuatan agar tidak canggung, tidak kaku , dan tidak overacting,
2.latihan blocking (perpindahan dari satu tempat ke tempat lain),
3.latihan dialog (pembicaraan dengan tokoh lain) secara tepat,
4.latihan gesture (gerakan tangan dan kaki) secara wajar,
5.latihan vokal dengan artikulasi yang tepat,
6.latihan menggambarkan watak secara wajar,
7.latihan mimik (ekspresi wajah) sehingga agar meyakinkan penonton,
8.latihan pantomimik (gerakan-gerakan tubuh), dan
latihan memanfaatkan segala properti dan situasi pentas dengan baik.
Yang perlu dipahami, dialog pemain tidak harus sama persis dengan yang tertulis dalam teks. Pemain boleh saja menambahi atau mengurangi agar tercapai tingkat penjiwaan yang lebih tinggi.

INFO LEBIH TENTANG BAHASA INDONESIA kunjungi URL di bawah :

http://bastindo.blogspot.com/2010/07/materi-drama.html
http://www.docstoc.com/docs/23792921/materi-bahasa-indonesia-sma
http://www.siwan.web.id/search/bahasa-dan-sastra-indonesia-materi-drama.html
http://www.blogger.com/page-edit.g?blogID=7596393961899682734&pageID=1182205261322289082
http://indonesialanguage.blogspot.com/2008/03/materi-bahasa-indonesia_287.html

Unsur - Unsur Intrinsik Cerpen

Menjelaskan Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen
Sebagaimana novel, cerpen juga dibentuk atas unsure ekstrinsik dan intrinsik. Meskipun bentuknya pendek, bahkan ada. Yang cuma 1 halaman, di dalamnya terdapat unsur-unsur intrinsik secara lengkap, yaitu tema,amanat,tokoh, alur, latar, sudut padang pengarang,dan dialog.
Unsure – unsure intrinsic cerpen mencakup : tema, alur, latar, perwatakan, sudut pandang, dan nilai – nilai yang terkandung didalamnya.
a. Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
b. Latar . setting adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung.
c. Alur / plot adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.
Alur meliputi beberapa tahap:


1. Pengantar : bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.
2. Penampilan masalah : bagian yang menceritakan maslah yang dihadapi pelaku cerita.
3. Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.
4. Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur – angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
5. Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
6. Perwatakan :
Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui:
- Dialog tokoh
- Penjelasan tokoh
- Penggambaran fisik tokoh
7. Nilai (amanat) : pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang emalalui cerita.
Baca dan pahami cerpendibawah ini !
Percayalah Pada Niat Baikmu, Martini
Oleh: Kurniawan Lastanto
wanita itu bernama Martini. Kini ia kembali menginjakkan kakinya di lndonesa, setelah tiga tahun ia meninggalkan kampong halamannya yang berjarak tiga kilometer dari arah selatan Wonosari Gunung Kidul.
Didalam benak Martini berbaur rasa senang, rindu dan haru. Beberapa jam lagi ia akan berjumpa kembali dengan suaminya, mas Koko dan putranya Andra Mardianto, yang ketika ia tinggalkan masih berusia tiga tahun. Ia membayangkan putranya kini telah duduk dibangku sekolah dasar mengenakan seragam putih – merah dan menmpati rumahnya yang baru, yang dibangun oleh suaminya dengan uang yang ia kirimkan dari arab Saudi, Negara dimana selam ini ia bekerja.
Martini adalah seorang tenaga kerja wanita yang berhasil diantara banyak kisah mengenai tenaga kerja wanita yang nasibnya kurang beruntung di negeri manca, dimana mereka mengadu nasibnya. Tidak jarang seorang TKW pulang ketanah airnya dalam keadaan hamil tanpa jelas siapa ayah sang janin yang dikandungnya. Atau disiksa, digilas dibawah setrikaan bersuhu lebih dari 110 derajat celcius, atau tiba – tiba menjadi bahan pemberitaan di media massa tanah air karena sisa hidupnya yang sudah ditentukan oleh vonis hakim untuk bersiap menghadapi tiang gantungan atau tajamnya logam pancung yang kemudian membuat kedubes RI, Deplu dan Depnaker kelimpungan dan tampak lebih sibuk.
Sangatlah beruntung bagi Martini mempunyai majikan yang sangat baik, bahkan dalam tiga tahun ia bekerja, ia telah dua kali melaksanakan umroh dengan biaya sang majikan. Majikannya adalah seorang karyawan disalah satu perusahaan minyak disana. Ia bekerja sebagai seorang pembantu rumah tangga di El Riyadh dengan tugas khusus mengasuh putra sang majikan yang sebaya dengan Andra, putranya. Hal ini membuatnya selalu teringat putranya sendiri dan menambah semangat dalam bekerja.
Dengan cermat Martini memperhatikan sekeliling, akan tetapi ia tidak melihat seorang saudara atau kerabatpun yang ia kenal. Sempat terbersit rasa iri dan kecewa ketika ia menyaksikan beberapa rekanannya yang dijemput dan disambut kedatangannya oleh orang tua, anak atau suami mereka. Namun dengan segera ia membuang jauh – jauh pikiran tersebut. Ia tidak ingin suuzon dengan suaminya.
“mungkin hal ini disebabkan karena kedatanganku yang memang terlambat tiga hari dari jadwalkepulangan yang direncanakan sebelumnya,” pikirnya huznuzon.
Dan pikiran ini malah membuatnya merasa bersalah, karena ia tidak memberitahukan kedatangannya melalui telepon sebelumnya.
Akhirnya ia memutuskan untuk menuju terminal pulogadung dengan taksi bandara. Oleh karena ia tidak tahu dimana pool bus maju lancer terdekat dari bandara soekarno-hatta, ia berharap diterminal pulogadung ia bisa langsung menemukan bus tersebut dan membawanya ke wonosari dengan nyaman, karena badannya sekarang sudah terlalu letihuntuk perjalanan panjangyang ditempuh dari arab Saudi.
Tanpa ia sadari, martini telah sampai didepan rumahnya, rumah yang merupakan warisan ayahnya, yang ia huni bersama mas koko, andra dan ibunyayang telah renta. Namun bingung dan pertanyaan muncul dalam benaknya. Yang ia lihat hanyalah rumah tua tanpa berubahan sedikitpun, kecuali kandang sapi didekat rumahnyayang kini telah kosong. Sama keadaanya dengan tiga tahun lalutatkala ia meninggalkan rumah tersebut.
“ mana rumah baru yang mas koko bangun seperti yang ada difoto yang mas koko kirimkan tiga bulan yang lalu. Apakah ia membeli tanah ditempat lain dan membangunnya disana. Kalau begitu syukurlah,” pikirnya mencoba huznuzon.
Ia ketuk perlahan – lahanpintu rumahnya. Namun tidak ada seorangpun yang muncul membukakan pintu “kulo nuwun, mas…! Andra…! Mbok…!”
Beberapa saat kemudian barulah pintu yang terbuat dari kayu glugu tersebut terbuka.” Madosi sinten mbak?” Tanya seorang bocah berusia 6 tahun yang tak lain adalah andra yang muncul dari balik pintu.
“Andra aku ini ibumu, sudah lupa ya. Apakah bapakmu tidak menceritakan ihwal kedatanganku?” ucap martini balik bertanya.
“Ayah? Kedatanagn ibu? Oh mari masuk. Sebentar ya, andra bangunkan mbah dulu,” ujar Andra sambil berlari menuju kearah kamar neneknya.
Martini masuk kedalam rumah dan duduk diatas amben yang terletak disudut ruangan depan, seraya memperhatikan keadaan didalam rumah yang ia huni sejak kecil tersebut. Keadaan dalam rumahpun tidak tampak ada perubahan yang berarti.
“Martini ya. Wah – wah anakku sudah datangdari perantauan,” terdengar suara tua khas ibu martini sedang setengah berlari keluar dari kamarnya, menyambut kedatangan anaknya, diikuti oleh andra , membawakan segelas the hangat.
“bagaimana keadaan simbok disini?”, Tanya martini.
“oh, anakku simbok di sini baik – baik saja, kamu sendiri bagaimana, tini?” “saya baik – baik saja mbok, ngomong – ngomong mas koko dimana mbok?” Tanya martini. Mendengar pertanyaan itu, tiba – tiba air muka ibu martini berubah, ia tampak berpikir – piker sejenak.
“ oh mengenai suamimu, nanti akan simbok ceritakan, sebaiknya kamu ngaso dulu. Kau pasti capek setelah melakukan perjalanan jauh. Jangan lupa the hangatnya diminum dulu,” saran ibu martini.
Martini menurut saja apa yang dikatakan ibunya. Setelah menikmati segelas the hangat, ia mengangkat kaki dan tiduran di atas amben. Namun tetap saja ia tidak dapat memejamkan matanya. Pikirannya tetap melayang memikirkan suaminya ; dimana dia, apakah dia merantau ke Jakarta untuk turut mencari nafkah diperantauan, dimana letak rumah barunya, atau apakah mas koko malah meninggalkan dirinya dan menikah dengan wanita lain?”
“ah tidak mungkin,” pikirnya kembali berusaha untuk tetap huznuzon.
Ia mencoba bangkit lalu menemui ibunya yang sedang memasak dipawon.
“maaf Mbok, dimana mas koko, tini sudah kangen dan ingin berbicara dengannya,” ujar martini membuka kembali percakapan. Ibu martini tampak kembali berfikir sejenak, lalu berdiri dan mengambil segelas air putih dingin dari kendi.
“ minumlah air putih ini agar kamu lebih tenang, Tini, nanti simbok ceritakan di mana suamimu berada, kalau kamu memang sudah tidak sabar.”
Sementara itu martini bersiap untuk mendengarkan dengan seksama penuturan ibunya.
“ tiga bulan lalu rumah yang dibuat suamimu atas biaya dari kamu sudah jadi. Letaknya didusun sebelah sana, namun sejak itu pula kesengsem sama seorang wanita. Wanita itu adalah tetangga barunya. Dua bulan lalu mereka menikah dan meninggalkan andra bersama simbok. Tentu saja simbok marah besar kepadanya. Namum apa daya, simbok hanyalah wanita yang sudah renta, sedang ayahmu sudah tiada, dan uang yang simbok pegangpun pas – pasan. Mau mengirim surat kepadamu simbok tidak bisa, kamu tahukan simbok buta huruf. Mau minta tolong kepada siapa lagi, sedangkan kamu adalah anakku satu – satunya. Kamu tidak mempunyai saudara yang bisa simbok mintai tolong untuk mengirimkan surat kepadamu, sedangkan anakmu, andra masih kelas 1 SD”.
Mendengar penuturan ibunya, martini langsuung menangis, ia sedih marah dan kalut.
“mengapa simbok tidak melaporkannya ke pak kadus dan pak kades, dan beliaupun sudah berjanji untuk membantu simbok. Namun sampai saat ini simbok belum mendapatkan jawabannya. Sedangkan suamimu sendiri dan istri barunya , tampak tak peduli denagn suara – suara miring para tetangga. Dan untuk lapor ke KUA, simbok tidak berfikir sampai kesitu, maafkan simbok,” tambah ibunya dengan suara yang terdengar bergetar.
“Duh Gusti...., paringono sabar...,." terdengar Martini terisak, berusaha untuk tetap ingat kepada Yang Maha Kuasa. Bagaimana bisa, suami yang egitu ia cintai dan ia percaya, dapat berbuat begitu kejam terhadapnya. Apalagi ia sekarang tinggal bersama istri barunya, di rumah hasil jerih payahnya selama tiga tahun merantau di Arab Saudi.
"Mbok, di mana rumah baru itu berada?”
wajah ibunya terlihat ketakutan, ia tidak tahu apa yang akan dilakukan anaknya dalam keadaan kalut di sana apabila ia tahu letak rumah tersebut.
"Mbok,d i mana Mbok,” Suara Martini semakin tinggi, namun ibunya tetap diam.
,”Kenapa simbok tidak mau membertihu. Apakah Simbok merestuiny?_Apakah simbok mendukungnya? Apakah Simbok membela bajingan itu dari pada saya anakmu sendiri? Apakah.....”
“Diam Tini, teganya kamu menuduh ibumu seperti itu. Kamu mau menjadi anak durhaka? Ingatlah kamu kepada Tuhan,Nak, ingatlah kepada Gusti Allah,N ak"
Kalimat itu muncul dari mulut ibunya, yang kemudian terduduk menangis mendengar ucapan pedas anaknya tersebut.
“ya sudah kalau Simbok tidak mau memberitahu. Tini akan cari sendiri rumah itu,” teriak Martini seraya meninggalkan ibunya yang sangat bersedih, yang berusaha mengejarnya namun kemudian jatuh tersungkur di halam depan rumahnya karena tidak mampu lagi mengeiarnya.
“Hei , mana Koko, bajingan sialan,"teriak Martini sambil berjalan membabi buta, m enyusuri jalan dengan muka merah Padam.
Pikrannya kacau balau.
“Buat apa aku bekerja jauh-jauh mencari uang di Arab Saudi demi kamu dan.Andra tetapi mengapa kau tega memanfaatkanku, menggunakan uangku untuk membuat rumah dan tinggal di sana bersama istri barumu,
Kurang apa aku?”
Mendengar teriakan Martini, kontan para tetangga di sekitar situ segera berhamburan ke luar rumah. Mereka kebingungan menyaksikan ulah Tini yang sudah tidak mereka lihat selama tiga tahun, tiba – tiba muncul kembali di dusun itu dengan tingkah laku yang berubah 180o. Martini yang dulunya lembut, penurut, kini kasar dan beringasan. Apakah ia telah gila? Apakah yang telah terjadi terhadap dirinya di Arab saudi? Apakah ia
Dianiaya sebagaimana sering terdengar berita di media massa mengenai TKW yang disiksa?.
Namun kemudian mereka segera menyadari. Hal ini pasti karena Martini telah mengetahui perbuatan suaminya. Segera saja mereka mengejar dan mencoba menenangkan Martini. Namun dengan kuat Martini mencoba melepaskan tangannya dari dekapan tetangganva itu. Dan saat itu pula ia melihat suaminya, ya Koko bajingan itu, keluar dari rumahnya. Koko tampaknya tidak menghiraukan kedatangannya. Bahkan istri barunya itu
terlihat dengan mesranya berdiri disamping koko yang meletakkan keduavtangannya dipinggang koko.
,,” hei, siapa kamu. Tini ya. Kenapa kamu kesini? Ini rumahku bersama mas koko. Bukannya kamu sudah mati, kalau belum mendingan kamu mati saja sekarang. Itu lebih baik, dari pada mau merusak kebahagiaan kami. Bukan begitu mas koko?” ujar wanita yang ada disebelah koko sambil mengalungkan tangan kanannya dileher koko dengan lembutnya.
Hal ini jelas membuat tini makin marah.
“hai , dasar kau, wanita murahan, tidak tahu diri. Koko adalah suamiku. Dan kau koko, mengapa kau tega menipuku, meninggalkanku hanya untuk menikahi wanita keparat ini. Dasar bajingan.”
Dekapan tetangga yang memegang Martini akhirnya lepas. Dengan cepat Martini meraih sebuah bamboo yang tergeletak di bawah pohon nangka dan berlari menuju kearah koko dan istri barunya. Dengan tidak hati-hati ia menaiki anak tangga yang menuju kedalam rumah baru itu. Secepat kilat ia mengayunkanbambu itu ke arah mereka berdua. Namun malang, belum sampai bamboo itu mengenai sasaran, ia kehilangan keseimbangan. Ia terpeleset dari dua anak tangga dan jatuh terjerembab tak sadarkan diri.
”Mbak – Mbak bangun Mbak. Mau turun di mana Mbak. Ini sudah sampai di wonosari," terdengar sayup-sayup suara pemuda yang duduk di dekat Martini.
"Astaghiirullaahaladzlm .Ha...apa...?.. W onosari," Tanya M artini.
“ Ya Mbak sepertinya dari tadi Mbak gelisah tidurnya" ujar pemuda itu
”Apakah benar ini wonosari?" Tanya Martini memastikan seraya mengarahkan pandangannya keluar jendela.
Ya ini adalah daerah yang telah tiga tahun ia tinggalkan.
"Alhamdulillah ya. ,Allah terima kasih," batin Martini bahagia.

Aktivitas Diri
1. Bagaimana kelas sosisal dan keadaaan ekonomi tokoh cerita diatas?
2. Apakah tokoh cerita memiliki etos kerja untuk mengubah nasib? Buktikan!
3. Sebutkan perilaku martini dalam cerpendiatas?
4. Apakah tokoh dalamcerpen di atas terdapat dalam kehidupan saat ini?
5. Tuliskan tema cerpen diatas ?

Uii Teori
1. Apakah yang dimaksud dengan cerpen?
2. Apakah perbedaan cerpen dengan novel?
3. Samakah unsur-unsur intrinsic yang membangun cerpen dan novel?
4. Sebutkan unsur-unsur intrinsic yang membangun cerpen?

Diskusi dan Macamnya

Diskusi ditinjau dari tujuannya dibedakan menjadi : (1). The Social Problem Meeting, merupakan metode pembelajaran dengan tujuan berbincang-bincang menyelesaikan masalah sosial di lingkungan; (2). The Open ended Meeting, berbincang bincang mengenai masalah apa saja yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dimana kita berada; (3). The Educational Diagnosis Meeting, berbincang-bincang mengenai tugas/pelajaran untuk saling mengoreksi pemahaman agar lebih baik.

Ditinjau dari Bentuknya, dibedakan menjadi :
1. Whole Group, merupakan bentuk diskusi kelompok besar (pleno, klasikal,paripurna dsb.)

2. Buz Group, merupakan diskusi kelompok kecil yang terdiri dari (4-5) orang.

3. Panel, merupakan diskusi kelompok kecil (3-6) orang yang mendiskusikan objek tertentu dengan cara duduk melingkar yang dipimpin oleh seorang moderator. Jika dalam diskusi tersebut melibatkan partisipasi audience/pengunjung disebut panel forum.

4. Syndicate Group, merupakan bentuk diskusi dengan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari (3-6) orang yang masing-masing melakukan tugas-tugas yang berbeda.

5. Brainstorming, merupakan diskusi iuran pendapat, yakni kelompok menyumbangkan ide baru tanpa dinilai, dikritik, dianalisis yang dilaksanakan
dengan cepat (waktu pendek).

6. Simposium, merupakan bentuk diskusi yang dilaksanakan dengan membahas berbagai aspek dengan subjek tertentu. Dalam kegiatan ini
sering menggunakan sidang paralel, karena ada beberapa orang penyaji. Setiap penyaji menyajikan karyanya dalam waktu 5-20 menit diikuti dengan sanggahan dan pertanyaan dari audience/peserta. Bahasan dan sanggahan dirumuskan oleh panitia sebagai hasil simposium. Jika simposium melibatkan partisipasi aktif pengunjung disebut simposium forum. 7. Colloqium, strategi diskusi yang dilakukan dengan melibatkan satu atau beberapa nara sumber (manusia sumber) yang berusaha menjawab pertanyaan dari audience. Audience menginterview nara sumber selanjutnya diteruskan dengan mengundang pertanyaan dari peserta (audience) lain Topik dalam diskusi ini adalah topik baru sehingga tujuan utama dari diskusi ini adalah ingin memperoleh informasi dari tangan pertama.

8. Informal Debate, merupakan diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok yang pro dan kontra yang dalam diskusi ini diikuti dengan
tangkisan dengan tata tertib yang longgar agar diperoleh kajian yang dimensi dan kedalamannya tinggi. Selanjutnya bila penyelesaian masalah tersebut dilakukan secara sistematis disebut diskusi informal. Adapun langkah dalam diskusi informal adalah : (1). menyampaikan problema; (2). pengumpulan data; (3). alternatif penyelesaian; (4). memlilih cara penyelesaian yang terbaik.

9. Fish Bowl, merupakan diskuasi dengan beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua mengadakan diskusi untuk mengambil keputusan. Diskusi model ini biasanya diatur dengan tempat duduk melingkar dengan 2 atau 3 kursi kosong menghadap peserta diskusi. Kelompok pendengar duduk mengelilingi kelompok diskusi sehingga seolah-olah peserta melihat ikan dalam mangkok.

10. Seminar, merupakan kegiatan diskusi yang banyak dilakukan dalam pembelajaran. Seminar pada umumnya merupakan pertemuan untuk
membahas masalah tertentu dengan prasaran serta tanggapan melalui diskusi dan pengkajian untuk mendapatkan suatu konsensus/keputusan
bersama. Masalah yang dibahas pada umumnya terbatas dan spesifik/tertentu, bersifat ilmiah dan subject approach.

11. Lokakarya/widya karya, merupakan pengkajian masalah tertentu melalui pertemuan dengan penyajian prasaran dan tanggapan serta diskusi secara teknis mendalam. Dalam diskusi ini bila perlu diikuti dengan demonstrasi/peragaan masalah tersebut. Peserta lokakarya pada umumnya
para ahli. Tujuannya mendapatkan konsensus/keputusuan bersama mengenai masalah tersebut.

Cara membaca cepat

Membaca cepat adalah kecakapan membaca dan memahami teks dalam tingkatan tinggi.
Rata-rata orang dengan pendidikan setingkat sekolah tinggi membaca sekitar 300 kata per menit, berarti bahan itu tidaklah bersifat teknis. Di sisi lain, pembaca cepat dapat membaca lebih dari 1000 kata per menit.
Pengukuran membaca cepat baru sangat berarti bila digabungkan dengan informasi seberapa tinggi pemahaman teks itu oleh pembacanya. Diketahui bahwa orang dengan kemampuan membaca cepat yang lebih tinggi juga memiliki pemahaman yang lebih tinggi. Malahan yang mengejutkan, seseorang biasanya memperbaiki pemahamannya seiring dengan kemampuan membaca cepatnya.
Ada beberapa faktor yang menghambat membaca cepat:


1. Kosakata yang kurang
2. Regresi - membaca kembali bahan yang sama secara berulang
3. Subvokalisasi - melafalkan kata di pikiran ketika membacanya
4. Persepsi yang salah - bisa karena gerakan mata yang salah atau masa persepsi yang lambat

Kebanyakan pembaca sambil lalu dapat meningkatkan keterampilan membacanya 2-3 kali dengan mempraktekkan membaca cepat.
Membaca cepat adalah kecakapan membaca dan memahami teks dalam tingkatan tinggi.
Rata-rata orang dengan pendidikan setingkat sekolah tinggi membaca sekitar 300 kata per menit, berarti bahan itu tidaklah bersifat teknis. Di sisi lain, pembaca cepat dapat membaca lebih dari 1000 kata per menit.
Pengukuran membaca cepat baru sangat berarti bila digabungkan dengan informasi seberapa tinggi pemahaman teks itu oleh pembacanya. Diketahui bahwa orang dengan kemampuan membaca cepat yang lebih tinggi juga memiliki pemahaman yang lebih tinggi. Malahan yang mengejutkan, seseorang biasanya memperbaiki pemahamannya seiring dengan kemampuan membaca cepatnya.
Ada beberapa faktor yang menghambat membaca cepat:


1. Kosakata yang kurang
2. Regresi - membaca kembali bahan yang sama secara berulang
3. Subvokalisasi - melafalkan kata di pikiran ketika membacanya
4. Persepsi yang salah - bisa karena gerakan mata yang salah atau masa persepsi yang lambat

Kebanyakan pembaca sambil lalu dapat meningkatkan keterampilan membacanya 2-3 kali dengan mempraktekkan membaca cepat.

NOTULEN

1. Pengertian
Notulen adalah Naskah Dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan sidang, rapat, mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah sampai dengan pengambilan peraturan serta penutupan.
2. Susunan
Notulen terdiri atas :
a. Kepala Notulen;
b. Isi Notulen;
c. Bagian Akhir Notulen.
Ad.a. Kepala Notulen terdiri atas “Notulen”.
Keterangan tentang notulen sidang/rapat terdiri atas :
1. Nama sidang/rapat.
2. Hari, Tanggal.
3. Jam sidang/rapat.
4. Tempat.
5. Acara.
6. Pimpinan Sidang.
7. Ketua/Wakil Ketua.
8. Sekretaris.
9. Pencatat.
10. Peserta sidang/rapat.
Ad.b. Isi notulen terdiri dari :
1) Kata pembukaan.
2) Pembahasan.
3) Pembacaan Keputusan.
4) Jam Penutupan.
Ad.c. Bagian akhir Notulen terdiri atas :
1) Nama jabatan.
2) Tanda tangan.
3) Nama pejabat, pangkat dan NIP.
3. Penandatanganan
a. Notulen yang ditandatangani oleh pejabat dilingkungan Sekretariat Daerah dibuat diatas kertas ukuran folio dengan menggunakan Kop Naskah Dinas Sekretariat Daerah.
b. Notulen yang tandatangani oleh Pejabat dilingkungan satuan organisasi dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop Naskah Dinas Satuan Organisasi yang bersangkutan.
c. Notulen ditandatangani oleh :
1) Ketua/Wakil Ketua;
2) Sekretaris;
3) Pencatat yang ditunjuk.
` 4. Bentuk/model Naskah Dinas Notulen, sebagaimana tertera pada halaman berikut :

NOTULEN
SIDANG/RAPAT : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Hari/Tanggal : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Jam Panggilan : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Jam sidang/rapat : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Acara : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
2. dst mmmmmmmmmmmmmmmmmmm
3. Penutup…………………………………
PIMPINAN SIDANG/RAPAT
Ketua : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Sekretaris : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Pencatat : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Peserta sidang/rapat : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
2. dst.
KEGIATAN SIDANG/RAPAT : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
2. dst.
1. Kata Pembukaan : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
2. Pembahasan : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
3. Keputusan : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
PIMPINAN SIDANG,
NAMA JELAS
Pangkat ……….........
NIP. ……………....................

NOTULEN
SIDANG/RAPAT : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Hari/Tanggal : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Jam Panggilan : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Jam sidang/rapat : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Acara : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
2. dst mmmmmmmmmmmmmmmmmmm
3. Penutup…………………………………
PIMPINAN SIDANG/RAPAT
Ketua : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Sekretaris : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Pencatat : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Peserta sidang/rapat : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
2. dst.
KEGIATAN SIDANG/RAPAT : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
2. dst.
1. Kata Pembukaan : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
2. Pembahasan : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
3. Keputusan : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
PIMPINAN SIDANG,
NAMA JELAS

Karya Ilmiah

Pengertian Karya Ilmiah
A. Pengertian dari Ahli Bahasa
Karya Ilmiah terbagi atas karangan ilmiah dan laporan ilmiah. Karangan ilmiah adalah salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya. Suatu karangan dari hasil penelitian, pengamatan, ataupun peninjauan dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Penulisannya berdasarkan hasil penelitian
2. Pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta
3. Karangan itu mengandung masalah yang sedang dicarikan pemecahannya
4. Baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode tertentu
5. Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, dan cermat
6. Bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir.
Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
B. Kombinasi Pengertian Hand Out dan Ahli Bahasa/ Analisis Pribadi
Karya ilmiah adalah salah satu jenis karangan ataupun laporan yang berisi serangkaian hasil pemikiran, pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, sebagai wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain, yang disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa, sesuai dengan sifat keilmuannya, dan isinya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya atau keilmiahannya.
Suatu karya dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya

2. Pembahasan masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta

3. Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI)
4. Tulisan disusun dengan metode tertentu
5. Tulisan disusun menurut sistem tertentu
6. Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.

C. Contoh-contoh Judul Karya Ilmiah
Fera Noviati. 2004. Upaya Pemanfaatan Tongkol Jagung sebagai Sumber Serat dalam Pelet Ransum Komplit untuk Domba. Skripsi.
Muslih Al Ma'arif. 2004. Efek Penambahan Jamu Nature Lay dalam Ransum terhadap Kadar Amonia Manur Ayam Petelur. Skripsi.
Hilda Sari Byryl Fitria.2004. Pemanfaatan Mulsa Chromolaena odorata untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Leguminosa serta Aktivitas Cendawan Mikoriza Arbuskula.
Riska Miasari. 2004. Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Bahan Baku Wafer Ransum Komplit Pakan Domba.
Yayah B. Lumintang. 1980. Pola Kalimat Ragam Bahasa Indonesia Tulis Fungsional.
William Labov. 1968. “The Reflection of Social Processes in Linguistics Structures”. Dalam J.A. Fishman. Editor. Reading in the Sociology of Language.
Analisis Tata Tingkat Unit Bahasa
Struktur Hirarkhi Bahasa Indonesia
1. Fonem
Adalah kesatuan bunyi yang terkecil, yang membedakan makna bunyi bahasa dalam bidang fonemik/ dasar-dasar fonologi.
Contoh:
lusa : rusa, lebah : rebah, lawan : rawan, bala : bara, para : pala, sangkal : sangkar, dan bantar : bantal, dan seterusnya.
Fonem dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. Fonem Vokal

1. vokal tunggal (contoh: a, i, e, u, o)
2. vokal rangkap/diftong (contoh: ai, au, oi)

2. Fonem Konsonan

1. nasal : m, nm, ny, ng (bila keluar melalui rongga hidung)
1. oral : b, c, d, f, g, dst. (kecuali vocal: keluar melalui rongga mulut).
2. Morfem
Merupakan satuan terkecil, atau satuan gramatikal terkecil dari kesatuan pembetukan kata dan dapat dibedakan artinya.
Identifikasi Morfem:

1. Morfem Bebas dan Morfem Terikat

Morfem bebas adalah morfem yang tanpa kehadiran morfem lain dapat muncul dalam ujaran. Contoh: pukul, ambil, potong, gali, dll.
Morfem terikat adalah morfem yang tanpa digabung dulu dengan morfem lain tidak dapat muncul dalam ujaran. Semua imbuhan (afiks) dalam bahasa Indonesia adalah morfem terikat. Contoh: duduklah, bergabung, menyanyi, terbawa, dll

2. Morfem Utuh dan Morfem Terbagi

Klasifikasi morfem atas morfem utuh dan morfem terbagi berdasarkan bentuk formal yang dimiliki morfem tersebut, yaitu apakah merupakan satu kesatuan yang utuh atau merupakan dua bagian yang terpisah atau terbagi, karena disisipi morfem yang lain. Contoh morfem utuh, seperti (meja), (kursi), (laut), dan (pensil). Begitu juga dengan sebagian morfem terikat, seperti (ter-), (ber-), (henti), dan (juang). Sedangkan morfem terbagi adalah sebuah morfem yang terdiri dari dua bagian yang terpisah, satu di awal dan satu di belakang. Contoh: kata perbaikan, terdiri dari satu morfem utuh, yaitu (baik) dan satu morfem terbagi, yaitu (per-/-an).

3. Morfem Bermakna Leksikal dan Morfem tidak Bermakna Leksikal

Morfem bermakna leksikal adalah morfem-morfem yang secara inhern telah memiliki makna pada dirinya sendiri tanpa perlu berproses dulu dengan morfem lain. Contoh: kolam, pasang, marah, dll. Adapun morfem tidak bermakna leksikal adalah morfem yang tidak mempunyai makna apa-apa pada dirinya sendiri. Morfem ini baru mempunyai makna dalam gabungannya dengan bentuk lain dalam ujaran. Contohnya: (ber-), (me-), dan (ter-).
3. Kata
Merupakan kumpulan bunyi ujaran atau satuan bahasa yang memiliki satu pengertian, mengandung arti, atau dalam bahasa tulis, kata dinyatakan sebagai susunan huruf-huruf yang mempunyai arti yang jelas (huruf konsonan dan vokal).
Jenis-jenis kata: kata benda (nomina), bilangan (numeralia), depan (preposisi), ganti (pronomina), sifat (adjektiva), kerja (verba), keterangan (adverbia), sandang, sambung (konjungsi), dan seru.
4. Frasa
Adalah suatu konstruksi atau satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih, yang tidak berciri klausa dan yang pada umumnya menjadi pembentuk klausa. Frase juga berperan mengisi fungsi sintaksis, baik sebagai subjek, predikat, objek maupun keterangan.
Contoh: mahasiswa UNY, kemarin petang, bakti sosial, sudah datang, dll.
5. Klausa
Adalah satuan gramatikal yang disusun oleh kata dan atau frase, dan mempunyai satu predikat. Atau dapat dikatakan frase adalah gabungan dua kata atau lebih yang memiliki struktur sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan predikat dan mempunyai potensi menjadi kalimat. Predikat dapat berwujud nomina, verba, adjektiva, numeralia, pronomina, atau frase preposisional.
Contoh: Tanaman itu subur.
6. Kalimat
Adalah satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri, mempunyai intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa (minimal ada unsur subjek dan predikat). Dalam ragam tulis kalimat itu sebagian besar ditandai oleh huruf kapital di awalnya dan tanda akhir seperti titik, tanda tanya, tanda seru, dsb.
Contoh: - Mereka menikah kemarin.
- Mengapa dia terlambat?
Jenis-jenis kalimat yaitu: kalimat langsung, tidak langsung, verbal, nominal, tanya, berita, perintah, ajakan, permintaan, pengharapan, aktif dan pasif.
7. Paragraf
Merupakan sebuah unit bacaan (bisa terbangun dari satu, dua, tiga kalimat dan seterusnya) yang pada umumnya mengemukakan sebuah pikiran atau gagasan saja, serta tersusun secara runtut, logis, lengkap, utuh dan padu. Paragraf terdiri atas sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan satu pikiran utama atau gagasan pokok sebagai intinya.
Macam-macam Paragraf

1. Paragraf deduktif

Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. dari hal-hal yang bersifat umum ke hal yang lebih khusus. Gagasan utama/pikiran utama terletak pada kalimat pertama dalam suatu paragraf.
Contoh:
Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Oleh sebab itu, Indonesia kaya akan hasil laut, antara lain ikan dan mutiara. Selain itu, Indonesia juga kaya akan objek wisata maritim.

2. Paragraf Induktif

Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Dari hal-hal yang bersifat khusus ke hal yang lebih umum. Gagasan utama/pikiran utama terletak pada kalimat terakhir dalam suatu paragraf.
Contoh:
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa alat komunikasi yang penting, efektif, dan efisien

3. Paragraf Campuran/ kombinasi

Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik. Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.
Contoh:
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
Berdasarkan sifat dan tujuannya, ada lima jenis paragraf yaitu deskripsi, narasi, argumentasi (alasan), persuasi (ajakan), dan eksposisi (memaparkan).
8. Wacana (Discourse)
Adalah ‘kesatuan makna (sematis) antarbagian di dalam suatu bangun bahasa’. Sebagai kesatuan makna, wacana dilihat sebagai bangun bahasa yang utuh karena setiap bagian di dalam wacana itu berhubungan secara padu. Di samping itu, wacana juga terikat pada konteks.
Berdasarkan saluran komunikasi, wacana dibedakan menjadi wacana lisan dan wacana tertulis. Menurut Leech (1974), wacana dapat diklasifikasikan atas:
v wacana ekspresif, apabila wacana itu bersumber pada gagasan penutur atau penulis sebagai sarana ekspresi, seperti wacana pidato;
v wacana fatis, apabila wacana itu bersumber pada saluran untuk memperlancar komunikasi, seperti wacana perkenalan pada pesta;
v wacana informasional, apabila wacana itu bersumber pada pesan atau informasi, seperti wacana berita dalam media massa;
v wacana estetik, apabila wacana itu bersumber pada pesan dengan tekanan keindahan pesan, seperti wacana puisi dan lagu;
v wacana direktif, apabila wacana itu diarahkan pada tindakan atau reaksi dari mitra tutur atau pembaca, seperti wacana khotbah.
Struktur wacana yang utuh terdiri atas bagian awal, tubuh wacana dan bagian akhir.
Secara garis besar struktur wacana terdiri dari:
1. pendahuluan/pembuka
2. isi
3. penutup
Kerangka Wacana
Penataan ide di dalam kerangka di susun dengan pola berikut ini:
1. Kronologis
2. Perbandingan/ Pertantangan
3. Topikal (membagai topik menjadi sub-subtopik)
4. Solusi
5. Opini alasan
6. Sebab akibat
Contoh Kerangka Wacana
Topik: Arti Sebuah Keyakinan dalam Kehidupan
1. Percaya 100% tanpa ada keraguan
1.1 meyakini dalam hati, berikrar, serta bertindak
1.2 mengingkari dengan yang tidak diyakini
2. Mengikuti, mentaati
2.1 bertindak sesuai keyakinan
2.2 melaksanakan konsekuensi keyakinan
2.2 meninggalkan yang bertentangan dengan yang diyakini
3. Bergerak
3.1 senantiasa menuntut ilmu
3.2 berjuang demi membela keyakinan
3.3 meningkatkan kualitas diri
4. Sesuai arah, petunjuk/ guideline
4.1 menjaga keistiqomahan keyakinan
4.2 berhati-hati dalam bertindak.

Sabtu, 04 Juni 2011

CATATAN KAKI DAN DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA (BIBLIOGRAFI)
Daftar pustaka memuat sumber informasi bacaan baik itu berupa buku, majalah, surat kabar maupun jurnal-jurnal ilmiah lainnya dari bahan referensi yang kita gunakan untuk memperkuat
pendapat kita, dalam menulis suatu karangan ilmiah. Daftar pustaka direpresentasikan dalam bentuk notasi ilmiah.
Contoh :
1. Darmawan, Darmadi dan Imam Munardhi. 2006. Fight like Tiger Win Like a Champion 8 Kekuatan Dasyat Meraih Sukses Sejati. Jakarta : Gramedia.

CATATAN KAKI (FOOTNOTE)
Pernyataan ilmiah yang kita gunakan dalam tulisan kita harus mencakup beberapa hal.
Pertama, untuk mengidentifikasian orang yang membuat pernyataan tersebut,
kedua, untuk mengidentifikasikan media komunikasi ilmiah tempat pernyataan itu dimuat/disampaikan,
ketiga, untuk mengidentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut serta tempat dimana itu tidak diterbitkan, tetapi disampaikan dalam bentuk seminar maka harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut.
Sumber yang lengkap tercantum di dalam daftar kepustakaan. Untuk skripsi teks sumber dinyatakan dalam bentuk catatan kaki.
Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain.
Catatan kaki dipergunakan sebagai :

1. pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantumdi dalam teks atau sebagai petunjuk sumber
2. tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks,penjelasan ini dapat berupa kutipan pula
3. referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagianmana/halaman berapa,hal yang sama dibahas di dalam tulisan
4. tempat menyatakan pengharganan atas karya atau data yang diterima dari orang lain

contoh :
Margaret Mead, Sex and Temperament in three Primitice Societies (New York : The American Library, 1950),pp.

KUTIPAN
Rangkuman dan pengutipan digunakan untuk mendukung ide atau gagasan yang akan kita sampaikan. Pengutipan adalah penggunaan teori, konsep, ide, dan lain yang sejenis yang berasal dari sumber lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semua pengutipan harus disertai perujukan.

* Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah kutipan yang ditulis sama persis dengan sumber aslinya, baik bahasa maupun ejaannya. Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau informasi sebagai data.
Contoh :
Pendidikan akhlak merupakan satu hal yang amat diperlukan oleh setiap manusia. Zakiah (1999: 27)
* Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak lansung adalah kutipan yang tidak sama persis dengan aslinya. Pengutip hanya mengambil pokok pikiran dari sumber yang dikutip untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip. Sumber sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan
Contoh :
Agus Sujanto (1993: 48) mengatakan bahwa di dalam dunia pendidikan pembinaan akhlak dititikberatkan pada pembentukan mental anak agar tidak mengalami ‘juvenile deliquency’ karena pembinaan akhlak berarti juga anak dituntut agar belajar bertanggung jawab. Selanjutnya, pendidikan agama dalam keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap kepribadian anak dan akan menjadi kenangan hidupnya (Zuhairini dkk., 1993: 32)

Dari sedikit penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
Suatu fungsi sebuah daftar pustaka (bibliografi) hendaknya secara tegas dibedakan dari fungsi sebuah catatan kaki. Referensi pada catatan kaki dipergunakan untuk merujuk kepada sumber dan pernyataan atau ucapan yang dipergunakan dalam teks. Sebab itu referensi itu harus merujuk dengan tepat tempat dimana pembaca dapat menemukan pernyataan atau ucapan itu.
Dalam hal ini selain pengarang,judul buku dan sebagainya harus dicantumkan pula nomor halaman dimana pernyataan atau ucapan itu bisa dibaca. Sebaliknya sebuah bibliografi memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah, harian itu secara keseluruhan. Karena itu fungsi catatan kaki dan bibliografi seluruhnya tumpang tindih satu sama lain.
Di pihak lain bibliografi dapat pula dilihat dari segi lain yaitu ia berfungsi sebagai pelengkap dan sebuah catatan kaki. Sebuah bibliografi dapat pula dilihat sebagai pelengkap, karena bila seorang pembaca ingin mengetahuilebih lanjut tentang referensi yang terdapat pada catatan kaki, maka ia dapat mencarinya dalam daftar pustaka (bibliografi). Dalam bibliografi dapat mengetahui keterangan – keterangan yang lengkap mengenai buku atau majalah itu.
Berbeda dengan bibliografi dan catatan kaki, bahwasanya kutipan sering kita pakai dalam penulisan karya ilmiah. Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak/belum menjadi pengetahuan umum,hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak/belum menjadi pendapat umum.Jadi,pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan. Kutipan juga berfungsi untuk memperkokoh argument dalam suatu tulisan itu sendiri.
Pada akhirnya, daftar pustaka (bibliografi), catatan kaki (footnote) maupun kutipan (quotation) sangatlah penting karena dapat meyakinkan pembaca bahwa suatu karya ilmiah dibuat berdasarkan penelitian yang menggunakan referensi dan bukan berdasarkan pendapat pribadi seorang. Ketiga hal tersebut juga dimaksudkan untuk memberikan appresiasi atau penghargaan terhadap karya ilmiah seseorang yang kita gunakan untuk menjadi acuan saat penulisan karya ilmiah.

Sabtu, 26 Maret 2011

Tokoh dan Penokohan

Tokoh ialah pelaku dalam karya sastra. Dalam karya sastra biasanya ada beberapa tokoh, namun biasanya hanya ada satu tokoh utama. Tokoh utama ialah tokoh yang sangat penting dalam mengambil peranan dalam karya sastra. Dua jenis tokoh adalah tokoh datar (flash character) dan tokoh bulat (round character).
Tokoh datar ialah tokoh yang hanya menunjukkan satu segi, misalny6a baik saja atau buruk saja. Sejak awal sampai akhir cerita tokoh yang jahat akan tetap jahat. Tokoh bulat adalah tokoh yang menunjukkan berbagai segi baik buruknya, kelebihan dan kelemahannya. Jadi ada perkembangan yang terjadi pada tokoh ini. Dari segi kejiwaan dikenal ada tokoh introvert dan ekstrovert. Tokoh introvert ialah pribadi tokoh tersebut yang ditentukan oleh ketidaksadarannya. Tokoh ekstrovert ialah pribadi tokoh tersebut yang ditentukan oleh kesadarannya. Dalam karya sastra dikenal pula tokoh protagonis dan antagonis. Protagonis ialah tokoh yang disukai pembaca atau penikmat sastra karena sifat-sifatnya. Antagonis ialah tokoh yang tidak disukai

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bhs.Indonesia Kls XII

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pkn Kls X

......

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pkn Kls XI

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pkn Kls XII

.....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TIK Kls XII

....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TIK Kls XI

......

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TIK Kls X

....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sejarah Kls XII

.....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sejarah Kls XI

.....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sejarah Kls X

.....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Fisika Kls XII

.....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Fisika Kls XI

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Fisika Kls X

.....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Matematika Kls XII

......

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Matematika Kls XI

.....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Matematika Kls X

......

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kimia Kls XII

....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kimia Kls XI

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kimia Kls X

......

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Biologi Kls XII

.....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Biologi Kls X

......

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

biologi Kls XI

Sistem Pencernaan Makanan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS